Saman IWKZ: Lon Tegur Sapa dari Eropa

By January 27, 2017 Berita Terbaru 1,497 Comments

Masjid adalah atap, dan dibawahnya ternaungi segala aspek kehidupan umat. Masjid bukan sekedar tempat ibadah, hakikinya ia adalah pusat kegiatan umat.

Menepis pandangan masyarakat bahwa kegiatan masjid hanyalah seputar hal agamis, IWKZ e.V setiap tahunnya terus berinovasi melalui ide-ide kreativ para pemuda tidak hanya dalam bidang keagamaan namun juga pendidikan, olah raga dan kesenian. Khususnya dalam bidang kesenian Islam yang baru-baru ini mulai dirintis kembali, IWKZ e.V berhasil menarik perhatian masyarakat Eropa melalui penampilan Saman Ratoeh Jaroe, sebuah tarian adat masyarakat Aceh Gayo. Tarian ini sengaja dipilih karena nilai-nilai yang terkandung didalam tariannya. Tidak hanya sekedar keselarasan antara tabuhan gendang dan penarinya, gerakan dan lagu dalam tarian Saman mengandung begitu banyak makna dan pujian kepada Allah swt.

Terbentuk sejak Maret 2015, Saman IWKZ merupakan salah satu bentuk dedikasi IWKZ e.V. terhadap pelestarian tarian tradisional sekaligus promosi budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa, khususnya di Jerman. Tim yang beranggotakan 15 pemuda-pemudi Indonesia ini, sejak tahun lalu hingga akhir tahun 2016 ini, telah membawa nama Indonesia diberbagai acara yang diadakan di Berlin, Jerman. Pada mulanya tim ini dibentuk untuk mengisi acara tahunan IWKZ, Muslimah Day pada April 2015 lalu. Namun kemudian diundang tampil dalam acara Ein Tag in Indonesien (Satu hari di Indonesia) yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin, di Mall of Berlin pada bulan Juli ditahun yang sama. Saman IWKZ kembali diundang untuk tampil pada acara Wonderful Indonesia pada pertengahan tahun 2016 di Berlin. Berkat penampilannya yang memukau tim Saman IWKZ berkesempatan tampil memperkenalkan budaya Indonesia kepada Bürgermeister Berlin, Michael Müller di Rotes Rathaus dalam acara Iftar dan Jubilaum oleh JUMA e.V (Junge Muslimische Gemeinde), sebuah organisasi masyarakat yang beranggotakan para pemuda muslim dari berbagai negara yang berdomisili di Berlin.

Pada November 2016 Saman IWKZ tampil dengan membawakan inovasi baru diatas panggung mereka. Melalui Saman Laser pada acara Indoversity yang diadakan oleh Perkumpulan Pelajar Indonesia Berlin, tim IWKZ berhasil membuat decak kagum para penonton dengan keunikannya. Pasalnya ini merupakan kali pertama tarian Saman ditampilkan diruangan gelap dengan menggunakan laser.

Dalam acara Indonesian Culture Night yang diadakan KBRI Berlin diawal Desember bertempat di salah satu gedung mewah di Berlin, Humboldt Carre, tim Saman IWKZ kembali mempromosikan salah satu tradisi Indonesia didepan para tamu undangan yang sebagian besar merupakan warga Jerman. Dan sebagai penutup tahun 2016, tim Saman tampil pada perayaan Maulid Nabi dan Budaya Islam Indonesia dihadapan jamaah masjid Al-Falah di AO Hotel pada 30 Desember. Penampilan Saman IWKZ tersebut menutup serentetan kegiatan akhir tahun dengan luar biasa.

Melalui program kesenian dan kebudayaannya, IWKZ e.V telah turut serta berkontribusi dalam pelestarian dan pengukuhan kebudayaan tanah air secara modern, tanpa mengabaikan norma dan mengurangi keautentikan tradisi, sehingga nilai-nilai yang ingin disampaikan melalui panggung seni lebih fleksibel untuk segala generasi.

Wonderful Indonesia 2016 (kiri-kanan): Tresi Riyani Azizah (Penari), Putri Harum Sari(Penari), Este Ainun Najib (penari), Atikah Qonitah (Penari), Farah Cahya Artika (Penari), Shofa Tazkia(Penari), Dhevy Maharani Khrisna Mukti (penari), Arum Fajrina (Penari), Bella Audrine Aprodita (penari), Aulia Arliani (penari). Bawah (kiri-kanan): Ellyonora Syamsi (pemain gendang), Irfan Devian Ramadhan (pemain rebana), Rio Yulendra(Syekh)

Iftar und Jubilaum: Saman IWKZ bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan Agus Rubiyanto (Kiri-kanan): Putri Harum Sari (p), Farah Cahya Artika (p), Dhevy Maharani Khrisna Mukti (p), Arum Fajrina (p), Bella Audrine Aprodita (p), Aulia Arliani (p), Mirza Ilham Tontowi (Syekh), Agus Rubiyanto, Irfan Devian Ramadhan (rebana), Ellyonora Syamsi(gendang), Atikah (p), Tresi Iryani Azizah (p), Shofa Tazkia (p), Este Ainun Najib (p)