Monthly Archives: May 2020

Tata Cara Idul Fitri di Tengah Pandemi

By | Berita Terbaru | No Comments

1 Syawal 1441 H/Mei 2020 M

Dr. Saiful Bahri, Lc. MA
Dewan Pertimbangan Syari’ah Masjid Al-Falah (IWKZ e.V.) Berlin

A. Tata Cara Shalat Idul Fitri

  1. Berniat shalat sunnah Idul Fitri dalam hati (boleh dibantu dengan melafazhkannya)
  2. Bertakbiratul ihram (ALLAHU AKBAR)
  3. Disunnahkan membaca doa iftitah singkat
  4. Bertakbir sunnah sebanyak 7 (tujuh kali)
  5. Di sela-sela takbir membaca: subhânallâh walhamdulillâh wa lâ ilâha illallâh wallâhu akbar
  6. Membaca Surah al-Fatihah
  7. Disunnahkan membaca Surah al-A’la atau surah atau ayat-ayat lainnya dari Al-Quran
  8. Ruku’ dan membaca tasbih
  9. I’tidal dengan membaca rabbanâ wa lakal hamdu.
  10. Sujud pertama dan membaca tasbih
  11. Duduk di antara dua sujud
  12. Sujud kedua dan membaca tasbih
  13. Berdiri rakaat kedua
  14. Bertakbir sunnah sebanyak 5 (lima) kali
  15. Di sela-sela takbir membaca: subhânallâh walhamdulillâh wa lâ ilâha illallâh wallâhu akbar
  16. Membaca Surah al-Fatihah
  17. Disunnahkan membaca Surah al-Ghasyiyah atau surah atau ayat-ayat lainnya dari Al-Quran
  18. Ruku’, kemudian I’tidal, sujud dua kali diselingi duduk
  19. Tahiyyat akhir dengan bacaannya
  20. Mengucapkan salam

Dilanjutkan dengan khutbah dua kali.

B. Tata Cara Khutbah Idul Fitri

  1. Khutbah Id hukumnya sunah yang merupakan kesempuranaan shalat Idul Fitri.
  2. Khutbah Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilakuan dengan berdiri, dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.
  3. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    • Membaca takbir sebanyak sembilan kali.
    • Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca, “Alhamdulillah”.
    • Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca, “Allahumma shalli ‘ala Nabiyyina Muhammad”.
    • Berwasiat takwa.
    • Membaca ayat Al-Qur’an.
  4. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    • Membaca takbir sebanyak tujuh kali.
    • Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca, “Alhamdulillah”.
    • Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca, “Allahumma shalli ‘ala Nabiyyina Muhammad”.
    • Berwasiat tentang takwa.
    • Mendoakan kaum muslimin.

C. Contoh Khutbah Idul Fitri bersama Keluarga di Rumah

MENERUSKAN TRADISI KEBAIKAN DAN KEMUDAHAN BERBUAT BAIK
Disusun oleh
Dr. Saiful Bahri, Lc. MA

Assalâmu’alaikum wa rohmatullâhi wa barokâtuh

Allahu Akbar X 9

Alhamdulillâhi Robbil ‘Âlamîn. Ash-shalâtu was-salâmu ‘alan nabiyyil karîm Muhammadin wa ‘alâ âlihi wa sohbihi ajma’în. Ayyuhal Muslimûn ûshîkum wa nafsi bitaqwallâh.

Qôla Ta’âla: a’ûdzu biLLâhi minasy syaithânir râjîm.

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Yurîdullâhu bikumul yusro wa lâ yurîdu bikumul ‘usro wa litukmilul ‘iddata wa litukabbirullâha ‘ala mâ hadâkum wa la’allakum tasykurûn.

Segala puji bagi Allah, Dzat yang maha penyayang. Shalawat beriring salam semoga tercurah kepada teladan semua manusia, Nabi Muhammad SAW.

Istri, putra putriku, orang-orang yang kucintai

Kita telah melalui Bulan suci Ramadan tahun ini dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Pandemi global Covid19 turut menyambangi negeri kita. Tapi kita jangan pernah mengentikan syukur kepada Allah yang selalu membersamai kita. Kita berdoa semoga saudara-saudara kita yang sakit Allah berikan kesembuhan.

Di bulan Ramadan kita dimudahkan Allah berada dalam ketaatan. Ringan dalam berpuasa, menekuri mushaf al-Quran, shalat berjamaah di rumah, sahur dan buka bersama. Bahkan masih bisa berbagi dengan segala keterbatasan dan di tengah kesulitan. Itu semua adalah karunia Allah yang luar biasa.

Dalam Surah al-Baqarah ayat 185 yang tadi dibaca Allah menjelaskan bahwa Dia memang menginginkan kemudahan terhadap kita. Dimudahkan dalam ketaatan. Dimudahkan, diberi keringanan-keirnganan.

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ

Yurîdullahu bikumul yusro.

“Allah menginginkan kemudahan bagimu”

Maka marilah kita teruskan tradisi kebaikan dan kemudahan berbuat baik ini di bulan-bulan berikutnya.

Berikutnya, Allah berpesan agar kita agungkan selalu Allah yang Mahabesar, sebagaimana yang kita lakukan dalam shalat. Bertakbir dalam setiap pergerakan shalat kita. Agar kita terus ingat dan mengagungkan Allah dalam setiap nafas dan gerak hidup kita. Karena Allah membersamai kita kapan pun, dan dalam situasi apapun.

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ

Wa li tukabbirullâha ‘ala mâ hadâkum

“dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu”

Berikutnya, Allah menginginkan kita agar selalu menjadi hamba-Nya yang bersyukur.

وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Wa la’allakum tasykurûn

“Dan supaya kalian bersyukur”

Maka kita harus pandai dan ringan berterima kasih dalam mengapresiasi orang. Lapang dalam memaafkan serta tak gengsi dalam meminta maaf atas kekhilafan.

Dengan tiga hal ini: 1) Kemudahan dalam ketaatan, 2) Mengagungkan Allah dalam segala situasi, 3) Selalu bersyukur, mari kita lanjutkan tradisi ini di bulan-bulan mendatang

Bârokallâhu fîkum jamî’an.

———————————————————————————————
(Duduk diantara dua khutbah)
———————————————————————————————

Allahu Akbar X 7

Alhamdulillâh. Ash-sholâtu was salâmu ‘ala Rasulillah. Wa ba’du.

Istriku dan Putra Putriku yang tercinta.

Teruslah bertakwa, agar Allah meridhai kita. Agar Allah kekalkan cinta di antara kita. Agar Allah makin menyayangi kita dan kumpulkan kita kembali kelak dalam surga khuldi-Nya.

Kita berdoa, agar Allah segera mengangkat wabah ini. Sehingga kita bisa kembali memakmurkan masjid dan mushola. Agar kita semarakkan kembali majelis-majelis ilmu. Agar kita bisa kembali bersua dan bersilaturrahim. Menyambung tali kasih dan cinta dengan banyak saudara.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Innallâha wa malâ`ikatahû yushallûna ‘alan nabiy, yâ ayyuhalladzîna `âmanû shollû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘âlihi wa shohbihî wa jamî’il muslimîn.

Astaghfirullahal ‘Adziim. Astaghfirullahal ‘Adziim. Astaghfirullahal ‘Adziim

Allhumaghfir lijamî’il muslimîn.

Ya Allah yang Maha Penyayang. Berkahilah keluarga kami, ilmu dan amal kami, rizki dan karunia yang Allah berikan.

Ya Allah yang Maha Pengampun. Ampunilah kami atas segala keterbatasan kami dalam bersyukur dan menjalankan perintah-Mu serta dalam berbagi dengan saudara-saudara kami.

Ya Allah yang Maha Kuasa. Angkatlah wabah penyakit ini, agar kami bisa kembali bersujud dan bersimpuh di masjid-masjid-Mu. Menemui saudara-saudara kami dalam majelis ilmu dan silaturahim.

Robbanâ âtinâ fiddunyâ hasanah wa fil âkhirati hasanah wa qinâ ‘adzâbannâr.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 20.05.2020
Dr. Saiful Bahri, Lc. MA

sumber: http://asamuslim.id/