Legita 2.0 – Berani Berubah!

Minggu, 30 April 2017 yang lalu merupakan hari yang berkesan bagi para muslimah Berlin. Pasalnya, mereka bisa saling bersilaturahim kembali dalam acara Legita 2.0 – Let’s Girl, Talk! – yang diadakan oleh para pemudi Berlin itu sendiri. Acara yang pada awalnya dijadikan ajang perkenalan ini dihadiri oleh 40 muslimah dari berbagai kalangan; tidak hanya yang sudah kuliah namun juga teman-teman yang baru datang di Jerman. Seperti tahun lalu, Legita 2.0 diadakan dua hari semalam bertempatkan masjid Al-Falah Berlin. Diketuai oleh Shofa Tazkia, mahasiswi HTW Berlin, Legita 2.0 diawali dengan pendaftaran  ulang peserta setelah shalat Ashar, lalu dilanjutkan dengan nobar (nonton bersama) film „Cinta dalam Ukhuwah“ yang sarat makna. Kemudian mereka membahas singkat pesan apa saja yang bisa disimpulkan dan opini mereka terhadap film tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan makan malam bersama lalu shalat Maghrib berjamaah dan tilawah. Yang menarik dari acara ini adalah, karena Legita dikhususkan untuk perempuan, maka masjid Al-Falah Berlin untuk sementara “diisolasi” bagi para ikhwan, kecuali saat shalat berjamaah. Setelahnya, para peserta dikelompokkan dalam tim-tim kecil yang mendapatkan studi kasus masing-masing. Didalamnya dibahas hal-hal yang dapat membawa masjid Al-Falah Berlin lebih baik lagi, seperti bagaimana membuat masjid lebih asri, bersih dan menyenangkan. Acara malam itu ditutup dengan presentasi hasil studi kasus. Beberapa hasil diskusi yang disampaikan antara lain penghidupan kembali mading (majalah dinding) masjid serta pengadaan lomba membuat kotak amal terbaik.

Kegiatan pada Senin, 1 Mei 2017 dimulai dengan shalat qiyamul lail dan Subuh berjamaah, kemudian diiringi kajian singkat oleh Syafitri Anggraini Fuad, mahasiswi Beuth Hochschule Berlin, mengenai bagaimana beramal secara cerdas. Muslimah yang akrab dipanggil Rini ini menuturkan, bahwa mencari pahala dan mengejar surga tidak cukup hanya dengan menunaikan shalat dan berpuasa, apalagi kalau masih sering berbuat maksiat. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk beramal dengan cerdas, yaitu dengan amalan-amalan yang berlipat ganda ganjarannya atau yang terus mengalir manfaatnya dan pahalanya, sekalipun kita sudah meninggal. Amalan-amalan itu bisa dalam bentuk ilmu bermanfaat yang disebarkan dan sedekah-sedekah untuk kepentingan umat yang darinya senantiasa memudahkan urusan orang.

„Contohlah salah satu sahabat Nabi, Utsman bin Affan, yang memiliki kebun kurma, yang sampai sekarang (kebunnya -red) memberikan banyak manfaat bagi umat dan pahalanya masih terus mengalir bahkan setelah beliau wafat, insyaaAllah“, begitu yang dituturkan Rini dengan semangat.

Legita 2.0 dilanjutkan dengan tilawah lalu sarapan bersama. Rangkaian kegiatan Legita 2.0 diakhiri secara resmi dengan tukar kado, yang belum ada pada Legita sebelumnya, serta foto bersama. Adapun menurut Retno Budiastuti atau yang lebih sering disapa Asti, Legita 2.0 berjalan lebih baik dibanding tahun lalu karena diskusi kelompok berlangsung secara efektif dan peserta lebih aktif dalam menyampaikan aspirasinya. Dengan adanya Legita, diharapkan muslimah Berlin bisa memperkuat ukhuwah islamiyah dan tidak meninggalkan nilai-nilai Islam walaupun menjadi minoritas di negeri asing. Juga ikut memberikan andil dalam memakmurkan masjid Al-Falah Berlin. agar Semoga hasil-hasil diskusi yang sudah direncanakan bisa terealisasikan dengan baik dan tentunya membawa manfaat bagi banyak orang. Sesuai dengan mottonya – berani berubah! Aamiin yaa rabbal ‘alamin. – amari